Kumpulan Profile, biodata dan foto para selebriti terkenal

Friday, 3 October 2014

Profil Film Haji Backpacker & Profil Pemerannya

Profil Film Haji Backpacker & Profil Pemerannya

Satu-satunya film religi yang mengangkat tema religi hadir menghibur pencinta film Indonesia.Kini telah hadir Film Haji Backpacker yang  mengisahkan kekecewaan Mada (Abimana Aryasatya) pada Sang Pencipta karena berbagai cobaan yang mendera hidupnya. Namun, perjalanan panjang yang dilaluinya tanpa disadarinya tetap membawanya pada pelukan Tuhan.

Profil Film Haji Backpacker

H aji Backpacker  merupakan film Religi terbaru. Namun, menurut sutradaranya, Danial Rifky , jalan cerita film ini dibuat berbeda dengan novelnya. Jika di novel menceritakan mahasiswa yang ingin pergi haji lewat jalur darat demi menghemat biaya, “Di film ini, saya buat lebih dalam perjalanannya sebagai spiritual journey . Mada yang kecewa karena beberapa kejadian menyedihkan dalam hidupnya justru mendapat “undangan” untuk ke Mekkah setelah melewati perjalanan di sejumlah negara,” cerita Danial yang juga bertindak sebagai penulis skenario bersama Jujur Prananto.

 Abimana Arsatya
Pemain muda yang ganteng dan berbakat Kembali berperan sebagai tokoh utama di film bernafaskan religi, membuat Abi senang. Dikisahkan, Mada adalah pemuda yang sedang putus asa. Ia marah pada kenyataan setelah ibunya meninggal sekaligus ditinggal oleh perempuan yang akan dinikahinya. Tak bisa menerima kenyataan itu, Mada lari dari lingkungan yang membesarkannya selama ini. Ia melanglangbuana ke negeri orang. Di Thailand, Mada mendapatkan kekacauan luar biasa. Ia berpaling pada Tuhan di dunia kelam yang serba bebas. Namun, Mada merasakan kosong secara rohani.

Profil Film Haji Backpacker


Bagi pria berkacamata ini, Haji Backpacker seperti ajang pembuktian dirinya sebagai sutradara. Pasalnya, secara maraton ia harus syuting lintas negara. Tak main-main, 9 negara tersebut adalah Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, Tibet, Nepal, India, Iran, dan Arab Saudi. Sudah pasti banyak kerepotan yang harus dihadapi kru film tersebut. “Yang paling deg-degan itu saat mengurus perizinan syuting di kementerian negara setempat. Sempat yang jadwal syuting sudah dekat tapi kementerian di Vietnam, Thailand, dan India, belum mengeluarkan izin. Jadi terpaksa di-reschedule .”
Ia juga menganggap Haji Backpacker adalah film terbesarnya dari segala segi, “Mulai dari penggarapan, tingkat kesulitan, teknik penggarapan syuting, kedalaman cerita, karena ada fighting dan drama yang haru biru. Pokoknya besar dari segala lini deh,” kata lulusan Institut Kesenian Jakarta ini. Danial mengaku banyak penyesuaian yang harus dilakukannya selama syuting. Seperti saat di Nepal, dalam skenario, Mada diceritakan melewati perjalanan jalur darat. “Tapi, begitu sampai di sana, saya melihat lebih keren kalau jalur yang dilewati melalui pegunungan. Untungnya Abi aktor yang bisa diajak kerja sama. Semoga hasilnya memuaskan,” harap Danial yang merasa syuting di setiap negara punya makna tersendiri. Selain aktor dan artis yang dibawa dari Indonesia, Danial juga memakai aktor negara setempat untuk mendukung film ini. “Tiap negara punya tantangan masing-masing. Perbedaan cuaca, kondisi sosial, bahasa, dan budaya juga jadi kendala, tapi itu justru yang bikin seru.



Aktris cantik yang Berperan sebagai Marbel, tukang pijat plus-plus  di sebuah tempat prostitusi di Bangkok, Thailand, Bella mengaku harus menaikan bobot tubuhnya hingga 5 kilogram agar terlihat berisi dan seksi.
“Awalnya, aku kaget dan syok ketika diminta menjadi TKW yang kena tipu oleh agen TKI. Lalu malah akhirnya jadi tukang pijat. Tapi, di film ini aku ingin menunjukkan contoh bahwa TKW bisa, lo, menolak kerjaan  (jadi pelacur)
Profil Film Haji Backpacker

Memerankan Sophia, perempuan yang dicintai Mada sejak masa kanak-kanak, Dewi kebagian syuting di Indonesia (Surabaya) dan India. Awalnya, istri Agus Rahman ini berat hati menerima tawaran bermain film berbujet besar tersebut. Pasalnya, ia sedang terlibat sinetron kejar tayang.
Profil Film Haji Backpacker

Wanita Ayu Yang Berperan sebagai Suchun, perempuan muslim Tionghoa, Laura mengaku sangat tertantang. Seperti saat menjalani syuting di Lijiang, daerah khusus muslim di Tiongkok. “Di sana banyak muslim, makanan enak-enak, tapi kendalanya bahasa. Untung ada penerjemah,” ujarnya.

Selain itu, Laura pun mesti beradaptasi dengan suhu yang cukup ekstrem. “Kalau pagi 3-5, siang bisa 30ÂșC. Untung enggak sampai sakit karena ‘dihajar’ vitamin terus. Tapi, ribet nya soal pakaian. Kalau pagi bajunya harus double, kalau siang justru gerah.”
Profil Film Haji Backpacker

Sebagai pemeran ibunda Mada, Pipik mengaku seperti menjadi dirinya sendiri. “Soalnya yang menjadi Mada kecil, kan, anak saya sendiri, Bilal, jadi saya seperti sedang mengajari Bilal mengaji, berdoa, belajar. Bedanya ini disyuting dan lokasinya di Surabaya,” ujar Pipik. Ia merasa tak ada kendala dalam peran tersebut lantaran syutingnya hanya sebentar. “Syuting hanya dua hari, kami balik ke Jakarta. Untung Bilal sudah terbiasa terlibat dalam pembuatan film maupun lagu.

Profil Film Haji Backpacker

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Profil Film Haji Backpacker & Profil Pemerannya

0 komentar:

Post a Comment